ILMU BUDAYA DASAR

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
Nama : Nabhila Ayu Azzahra
NPM : 17114701
Kelas : 1 KA 38
Dosen : Sandy Eka Nanda
UNIVERSITAS GUNADARMA
SISTEM INFORMASI
ATA 2014/2015
MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A.
Pengertian
Pandangan Hidup dan Ideologi
·
Pengertian
Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah
sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi setiap hal yang terjadi
dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas, tantangan dan segala yang
dilakukannya manusia pasti mempunyai pandangannya masing – masing. Saya sebagai
makhluk Tuhan yang beragama meyakini bahwa Tuhan itu ada,dan sangat berperan
penting dalam kehidupan.banyak hal – hal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal
sehat di dunia ini, karena memang hal tersebut tidak akan bisa kita pikirkan
dengan pikiran kita yang terbatas.hal
inilah yang kita sebut sebagai iman.banyak orang yang mempertanyakan tentang
kepercayaan orang lain yang tidak bisa diterima dengan akal sehatnya.
Jawabannya adalah iman.karena iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita
harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.sama halnya seperti rasa sakit, cinta,
dan kasih, yang kita tidak dapat mengetahui seperti apa wujudnya, dan tidak
dapat kita pikirkan dengan akal sehat tetapi kita mempercayai keberadaan hal
tersebut.
Pandangan Hidup adalah suatu pendapat
atau ketetapan yang di jadikan pegangan, pedoman,arahan, dan petunjuk hidup. Menurut Koentjaraningrat, pandangan
hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh suatu masyarakat yang dipilih secara
selektif oleh para individu dan golongan di dalam masyarakat.
·
Pengertian Ideologi
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de
Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains
tentang ide“. Ideologi dapat
dianggap sebagai visi yang komprehensif,
sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung),
secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah
filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh
kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan untama di balik
ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif.
Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti
politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi
walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit. (definisi ideologi Marxisme).
B.
Cita – Cita
Cita-cita adalah
sesuatu yang terkandung dalam hati seseorang baik angan-angan, keingina,
harapan, maupun tujuan yang akan diperoleh di massa mendatang. Manusia memiliki
cita-cita dan diberikan ruang untuk memperoleh suatu yang diinginkanya akan
tetapi Allah yang menentukan. Agar cita-citanya terkabul, manusia harus
mendekatkan diri kepada Allah serta berusaha dengan totalitas. Hal ini
berdasarkan QS. Al-Anfaal: 53 “Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum,
sehingga kaum itu merubah nasibnya sendiri.”
Bila cita-cita
belum tercapai akibat terpenuhinya persyaratan maka cita-cita itu disebut
harapan. Sebagai contoh, ada seorang guru yang bercita-cita lulus dalam
kualifikasi pendidik. Secara pedagogik, professional, dan sosial sudah memadai.
Namun secara kepribadian belum mencapai persyaratan sehingga cita-citanya untuk
lulus dalam kualifikasi pendidik masih dalam harapan.
Namun demikian
cita-cita yang bertaruh harapan masih merupakan unsur pandangan hidup, karena
masih memberi kemungkinan ada keberhasilan dan ini mendorong manusia untuk
tetap berusaha mengatasi kegagalan yang dialami. Seperti seorang guru di atas,
apabila ia sudah memenuhi uji kompetensi secara kepribadian , dengan ridha
Allah ia akan berhasil dalam meraih cita-citanya. Jadi harapan mampu
membangkitkan kreativitas menuju keberhasilan cita-cita. Dalam hal ini manusia
hanya berusaha tetapi Allahlah yang menentukan.
C.
Kebajikan
Kebajikan atau
kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan
perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika.
Kebajikan merupakan sesuatu yang dapat mendatangkan keselamatan, keuntungan,
kemakmuran, keselarasan, kebahagiaan, dan kesejahteraan. Manusia berbuat
kebaikan, karena sesuai dengan kodratnya manusia dilahirkan dalam keadaan
fitrah atau suci. Dengan kesucian hatinya mendorong manusia mendorong untuk
berbuat baik.
Untuk melihat
apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga sudut pandang yaitu, manusia
sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk
Tuhan.
Manusia sebagai
pribadi dapat menentukan sesuatu yang baik atau buruk, karena manusia dibekali
hati untuk menentukan itu. Hal itu berdasarkan pertimbangan uara hati manusia.
Pada dasarnya suara hati menunjukkan manusia kepada sesuatu yang baik, namun terkadang
manusia mengingkarinya.
Demikian pula
dengan suara hati masyarakat, yang menentukan baik buruknya tentang sesuatu
adalah masyarakat itu sendiri. Karena belum tentu baik menurut pribadi, baik
pula jika diterapkan pada masyarakat. Sebagai anggota dari masyarakat manusia
tidak dapat bebas dari persoalan kemasyarakatan.
Sebagai manusia
sebagai makhluk Tuhan, manusia harus mendengarkan serta menjalankan apa yang
yang menjadi perintah dan larangan-Nya. Jadi dapat dikatakan bahwa kebajikan
adalah suatu perbuatan atau tindakan yang terpadu antara suara hati manusia,
suara hati masyarakat dan hokum-hukum tuhan.
D.
Usaha atau
Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita –
cita. Setiap manusia harus kerja keras untuk melanjutkan hidupnya. Sebagian
hidup manusia adalah usaha/perjuangan, perjuangan untuk hidup dan ini sudah
kodrat manusia. Tanpa usaha/perjuangan manusia tak dapat hidup sempurna.
Apabila manusia ingin menjadi kaya, ia harus kerja keras. Bila seseorang ingin
menjadi ilmuwan, ia harus rajin belajar dan mengikuti semua ketentuan akademik.
Kerja keras itu dapat dilakukan dengan otak/ilmu atau
jasmani/tenaga, dan bisa juga keduanya. Para ilmuwan lebih banyak bekerja keras
dengan otak/ilmunya daripada jasmani/tenaganya. Sebaliknya buruh bekerja keras
dengan jasmani/tenaganya daripada otaknya. Kerja keras pada dasarnya menghargai
dan mengikatkan harkat dan martabat manusia. Pemalas membuat manusia itu
miskin, melarat dan tidak mempunyai harkat dan martabat. Karena itu tidak boleh
bermalas – malasan, bersantai – santai dalam hidup ini. Santai dan istirahat
ada waktunya dan manusia yang mengaturnya.
E.
Keyakinan atau
Kepercayaan
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuaasaan Tuhan.
Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada tiga
aliran filsafat,yaitu aliran naturalisme, aliran intelektualisme, dan aliran
gabungan.
·
Aliran
Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan
tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan itu dari Tuhan. Tetapi bagi yang
tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tertinggi. Tuhan menciptakan alarn
semesta lengkap dengan hukum-hukumnya. secara mutlak dikuasai Tuhan. Manusia
sebagai mahluk tidak mampu menguasai alarn ini, karena manusia itu lemah.
Manusia hanya dapat berusaha/berencana tetapi Tuhan yang menentukan .
Aliran naturalisme berintikan
spekulasi, mungkin ada Tuhan mungkin juga tidak ada Tuhan. Lalu mana yang benar
? Yang benar adalah keyakinan. Jika kita yakin Tuhan itu ada, maka kita katakan
Tuhan ada. Bagi yang tidak yakin, dikatakan Tuhan tidak ada yang ada hanya
natur.
Bagi yang percaya Tuhan, Tuhan itulah
kekuasaan tertinggi. Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan. Karena itu manusia
mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran-ajaranTuhan yaitu agarna. Ajaran
agarna itu ada dua macarn yaitu :
Ø
Ajaran agarna dogmatis, yang disarnpaikanoleh
Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agarna yang dogmatis bersifat mutlak
(absolut),terdapat dalam kitab suci Al-Quran dan Hadist. Sifatnya tetap, tidak
berubah-ubah.
Ø
Ajaran agarna dari pemuka-pemukaagarna,yaitu
sebagaihasil pemikiranmanusia, sifatnya relatif(terbatas). Ajaran agarna dari
pemuka-pemuka agarna agar termasuk kebudayaan, terdapat dalam buku-buku agarna
yang ditulis oleh pemuka-pemuka agarna. Sifatnya dapat berubah-ubah sesuai
dengan perkembanganjarnan.
Apabila aliran
naturalisme ini dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan
manusia itu bennula dan Tuhan. Jadi,
pandangan hidup dilandasi oleh ajaran-ajaran Tuhan
melalui agamanya Manusia yakin bahwa kebajikan itu diridhoi
oleh Tuhan. Pandangan hidup yang dilandasi keyakinan bahwa Tuhanlah kekuasaan
tertinggi, yang menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup religius
(keagamaan).
Sebaliknya, apabila
manusia tidak mengakui adanya Tuhan, natur adalah
kekuatan tertinggi, maka keyakinan itu bermula
dan kekuatan natur. Pandangan hidupnya dilandasi oleh kekuatan natur. Manusia yakin bahwa kebajikan
adalah kebajikan natur. Pandangan hidup yang dilandasi oleh kekuatan natur sifatnya
atheisme. Ini disebut pandangan hidup komunis.
·
Aliran
intelektualisme
Dasar aliran ini adalah logika / akal.
Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana
yang benar menu rut akal itulah yang baik,
walaupun bertentangan dengan kekuatan hati
nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan pikir (akal)
kebajikan itu dapat dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan
teknologi. Teknologi adalah a1at bantu mencapai kebajikan
yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi
akibat yang bertentangan dengan hati nurani.
Akal berasal dan
bahasa Arab, artinya kalbu, yang berpusat di
hati, sehingga timbul istilah “hati nurani”, artinya daya
rasa Di Barat hati nurani ini menipis, justru yang menonjol adalah
akal yaitu logika berpikir, Karena itu aliran ini
banyak dianut di kalangan Barat di Timur
orang mengutamakan hati nurani,yang baik menurut
akal belurn tentu baik menurut hati nurani.
Apabila aliran ini
dihubungkan dengan pandangan hidup, maka keyakinan manusia
ito bennula dan akal. Jadi pandangan hidup ini dilandasi oleh keyakinan
kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal
itulah yang baik. Manusia yakin bahwa
kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal (ilmu dan
teknologi). Pandangan hidup ini disebut llberalisme.Kebebasan akal
menimbulkan kebebasan bertingkah
laku dan berbuat, walaupun tingkah
laku dan perbuatan itu bertentangan dengan hati nurani.
Kebebasan akallebih ditekankan pada setiap individu. karena
itu individu yang berakal (berilmu dan berteknologi tinggi) dapat
menguasai individu yang berpikir rendah (bodoh).
·
Aliran
Gabungan
Dasar aliran ini ialah kekuatan gaib
dan juga akal. kekuatan gaib aninya kelruatan yang berasal
dan Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar
keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang
menentukan benar tidaknya sesuato. Segala
sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi,
apa yang benar menurut logika berpikir juga dapat
diterima oleh hati nurani.
Apabila aliran ini dihubungkan
dengan pandangan hidup, maka akan timbul dua kemungkinan pandangan hidup.
Apabila keyakinan lebih berat didasarlcan pada logika berpildr, sedangkan
hati nurani dinomor duakan, kekuatan gaib dari
Tuhan diakui adanya tetapi tidak menentukan, dan logika
berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu, melainkan logika
berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut sosialisme.
Apabila dasar keyakinan itu kekuatan
gaib dari Tuhan dan akal, kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang,
akal dalam arti baik sebagai logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati
nurani), logika berpikir baik secara individual maupun secara kolektif
pandangan hidup ini disebut sosialime – religius. Kebajikan yang
dikehendaki adalah kebajikan menurut logika berpikir dan dapat diterima
oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia Tuhan.
Apabila kita kaji maka antara dua
pandangan hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme
menekankan pada logika berpikir kolektif, sedangkan pandangan hidup
sosialisme religius menenkankan pada logika berpikir kolektif
individual.Pandangan hidup sosialisme mengutamakan logika berpikir dari
pada hati nurani, sedangkan sosialisme religius mengutamakan kedua-duanya
logika berpikir dan hati nurani. Pandangan hidup sosialisme tidak begitu
menghiraukan kekuasaan Tuhan, sebaliknya sosialisme religius kekuasaan Tuhan begitu
menentukan.
F.
Langkah
– Langkah Pandangan Hidup Yang Baik
Manusia pasti mempunyai pandangan
hidup walau bagaimanapun bentuknya. Bagaimana kita memeperlakukan pandangan
hidup itu tergantung pada orang yang bersangkutan. Ada yang memperlakukan
pandangan hidup itu sebagai sarana mencapai tujuan dan ada pula yang
memperlakukaan sebagai penimbul kesejahteraan, ketentraman dan
sebagainya.
Akan tetapi yang terpenting, kita
seharusnya rnernpunyai langkah-langkah berpandangan hidup ini. Karena
hanya dengan rnernpunyai langkah-langkah itulah kita dapat memperlakukan
pandangan hidup sebagai sarana mcncapai tujuan dan
cita-cita dengan baik. Adapun langkah-langkah itu sebagai berikut :
·
Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi
rnanusia yaitu rnerupakan tahap pertarna dari setiap aktivitas hidupnya
yang dalam jal ini rnengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin
dan sadar bahwa sctiap manusia itu pasti rnernpunyai pandangan hidup, maka kita
dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak rnanusia itu ada, dan
bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu bel urn turun ke dunia. Adam dan
hawalah dalam hal ini yang merupakan manusia pertama, dan berarti pula mereka rnernpunyai
pandangan hidup yang digunakan sebagai pedoman dan yang rnernberi petunjuk
kepada mereka.
Sedangkan kita sebagai mahluk yang
bernegara dan atau beragama pasti mempunyai pandangan hidup juga dalam
beragama, khususnya Islam, kita rnernpunyai pandangan hidup yaitu
AI-Qur’an, Hadist dan ijmak Ulama, yang rnerupakan satu kesatuan dan lidak
dapat dipisah-pisahkan satu sama lainnya.
·
Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup
yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti
terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bernegara kita
berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila
kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur
kehidupan bernegara. Begitu juga bagai yang
berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa
itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu
mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akherat Selain itu juga kita
mengerti untuk apa dan dari mana Al Qur’an, hadist, dan ijmak itu. Sehingga
dengan demikian mempunyai suatu konsep pengertian tentang
pandangan hidup dalam Agama Islam. Mengerti terhadap pandangan hidup di sini
memegang peranan penting. Karena dengan mengerti, ada kecenderungan
mengikuti apa yang terdapat dalam pandangan hidup
itu.
·
Menghayati
Langkah selanjutnya
setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan
hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita
memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai
kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan
menghayati nilai-nilai yang terkandung didalanmya, yaitu dengan
memperluas dan memperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu
sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh
dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal
yang berhubungan dengan pandangan hidup,
bertanya kepada orang yang dianggap lebih tabu dan
lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan
hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hid up kita
akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan
hidup itu sendiri.
Yang perIu diingat
dalam langkah mengerti dan menghayati
pandangan hidup itu, yaitu harus ada.
Sikap penerimaan terhadap pandangan hidup itu sendiri. Dalam sikap
penerimaan pandangan hidup ini ada
dua altematif yaitu penerimaan secara
ikhlas dan penerimaaan secara tidak ikhlas.
Dengan kata lain langkah mengenai
mengerti dan menghayati ini ada sikap penerimaan dan hal lain
merupakan langkah yang menentukan terhadap langkah
selanjutnya. Bila dalarn mengerti dan menghayati ini ada penerimaan
secara ikhlas,maka langkah selanjutnya akan memperkuat
keyakinannya. Akan tetapi bila sebaliknya langkah
selanjutnya tidak berguna.
·
Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan
validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dan
segi kemasyarakatan maupun negara dan dari
kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini
pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini
merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu
kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
Dengan meyakini
berarti secara langsung ada penerimaan
yang ikhlas terhadap pandangan hidup
itu. Adanya sikap menerima secara ikhlas
ini maka ada kecenderungan untuk selalu berpedoman kepadanya dalam
segala tingkah laku dan tindak tanduknya selalu dipengaruhi oleh pandangan
hidup yang diyakininya. Dalam meyakini ini penting juga adanya iman
yang teguh. Sebab dengan iman yang teguh ini dia tak akan terpengaruh oleh
pengaruh dari luar dirinya yang menyebabkan dirinya tersugesti.
Contoh bahwa keyakinan itu penting
dalam tingkah laku. Kita sebagai umat yang beragama Islam yakin bahwa Allah itu
mempunyai sifat yang malla dari segala yang diantaranya adalah maha mengetahui.
Sifat maha mengetahui ini membuat orang yang meyakininya selalu berbuat baik,
Dalam hal ini adalah keyakinan yang sebenar-benamya. Akan tetapi dalam kasus
tertentu ada pula orang yang walaupun meyakini, tetapi karena imannya tipis
maka terpaksa melanggar ketentuannya.
·
Mengabdi
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang
penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan
diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka
kita akan merasakan manfaatnya Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat
dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di
masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akherat.
Dampak berpandangan hidup Islam
yang antara lain yaitu mengabdi kepada orang tua (kedua orang tua). Dalam
mengabdi kepada orang tua bila didasari oelh pandangan hidup Islam maka akan
cenderung untuk selalu disertai dengan ketaatan dalam mengikuti segala
perintahnya. Setidak-tidaknya kita menyadari bahwa kita sudah
selayaknya mengabdi kepada orang tua. Karena kita dahulu yaitu dari bayi sampai
dapat berdiri sendiri tokh diasuhnya dan juga kita dididik kepada hal yang
baik.
Oleh karena itu seharusnya mengabdi
kepada orang tua kita dengan perwujudannya yang berupa perbuatan yang
menyenangkan hatinya, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.
Artinya apapun yang menjadi hambatan dan tantangan kita untuk tidak mengabdi
kepadanya harus selalu ditumbangkan.
Jadi jika kita sudah mengenal,
mengerti, menghayati, dan meyakini pandangan hidup ini, maka selayaknya
disertai dengan pengabdian. Dan pengabdian ini hendaknya dijadikan
pakaian, baik dalam waktu tentram Iebih-lebih bila menghadapi
hambatan, tantangan dan sebagainya.
·
Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia
bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang
lain yang mengganggu dan atau mayalahkannya tentu dia tidak
menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan. Hal ini karena
kemungkinan merasakan bahwa dalam berpandangan hidup
itu dia telah mengikuti langkah-langkah sebelumnya dan
langkah-langkah yang ditempuhnya itu telah dibuktikan kebenarannya
sehingga akibatnya bila ada orang lain yang mengganggunya rnaka dia pasti akan
mengadakan suatu respon entah respon itu berwujud tindakan atau lainnya.
Proses mengamankan ini merupakan
langkah terakhir.Tidak mungkin atau
sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya
lalu akan ada proses mengamankan ini. Langkah yang terakhir ini
merupakan langkah terberat dan benar-benar membutuhkan iman yang
teguh dan kebenaran dalam menanggulangi segala sesuatu demi tegaknya pandangan
hidup itu.
Misalnya seorang yang beragama Islam
dan berpegang teguh kepada pandangan hidupnyaa,lalu suatu
ketika dia dicela baik secara langsung ataupun secara
tidak langsung, maka jelas dia tidak menerima
celaan itu. Bahkan bila ada orang yang ingin
merusak atau bahkan ingin memusnahkan agama
Islam baik terang-terangan ataupun secara
diam-diam, sudah tentu dan sudah selayaknya kita
mengadakan tindakan terhadap segala sesuatu yang
menjadi pengganggu.
SOAL DAN JAWABAN
1.
Sikap manusia yang paling mendasar dalam menyikapi
setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, baik itu berupa masalah, tugas,
tantangan dan segala yang dilakukannya, merupakan pengertian dari…
a.
Ideologi
b.
Pandangan Hidup
c.
Cita-cita
d.
Kebajikan
2.
Salah satu keyakinan atau kepercayaan
Menurut Prof.Dr.Harun Nasution adalah…
a.
Aliran Filsafat
b.
Aliran
Ideologi
c.
Aliran
Keyakinan
d.
Aliran
Agama
3.
Yang
termasuk langkah-langkah pandangan hidup yang baik adalah…
a. Keterbukaan
b. Kebersamaan
c. Menghayati
d. Kemampuan
4.
Kerja keras untuk mewujudkan cita – cita, merupakan
pengertian dari…
a. Keyakinan
b. Cita – Cita
c. Kerja
Keras
d. Usaha
dan Perjuangan
5. Nilai-nilai yang dianut oleh
suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan
di dalam masyarakat, adalah pengertian pandangan hidup menurut…
a.
Koentjaraningrat
b.
Ajaran Agarna
c.
Filsafat
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar