Nama : Nabhila Ayu Azzahra
Kelas : 1 KA 38
NPM : 17114701
MANUSIA DAN CINTA KASIH
Pengertian Cinta Kasih
Cinta adalah perasaan (rasa) suka
terhadap makhluk hidup (manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau
belas kasih terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan
suatu perasaan manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup
(manusia) dengan didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago
menyimpulkan, “mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan
Erich Fromm dalam bukunya menyebutkan, “cinta itu yang paling utama
adalah memberi, bukan menerima. Yang paling penting dalam memberi adalah
hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan paling
tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih
sayanglah yang akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu
arti cinta yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta
yang berbeda, tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian
atau pengalaman yang ia alami.
Dr. Sarwito W. Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki 3 unsur, yaitu
ketertarikan, keintiman, dan kemesraan. Ketertarikan adalah perasaan untuk
hanya bersama dia, segala prioritas hanya untuk dia. Keintiman adalah adanya
kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku untuk menunjukkan bahwa seseorang itu
dengan seseorang lainnya sudah tidak ada jarak lagi. Sedangkan kemesraan adalah
adanya rasa ingin mengenal lebih dekat dengan seseorang yang dekat dengan kita.
Biasanya kemesraan ditunjukkan dengan perilaku saling bersentuhan maupun dengan
ucapan atau kata-kata yang lebih mendalam.
Cinta Menurut Ajaran Agama
Dalam ajaran agama Islam, terutama
yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian.
·
Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut,
rela berkorban dan siap melindungi.
·
Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau
cinta yang membara.
·
Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara,
sehingga seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak orang hinggal
hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika
kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua (lama) tidak
diperhatikan lagi).
·
Cinta
Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak
(secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini
sering dikatakan cinta buta.
·
Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai
kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.
Dalam agama Islam, sebenarnya cinta
tidak diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan
memiliki lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang.
Dalam agama Islam, cinta yang
dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta
terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk
ciptaan-Nya.
Cinta Menurut Agama Kristen
(Protestan & Katholik)
1. Cinta adalah pencipta keindahan
terhebat (Tim 2:9-10)
2. Cinta adalah suatu wujud
keinginan;dalam niat dan tindakan (1 Yoh 3:18)
3. Cinta harus menjadi dasar dari
segala sesuatu (1 Kor 13:3)
Cinta Menurut Agama Hindu
Cinta adalah perasaan pada
kesenangan, kesetiaan, kepuasan terhadap suatu obyek. Sedangkan kasih adalah
perasaan cinta yang tulus lascarya terhadap suatu obyek. Obyek dari cinta kasih
itu adalah semua ciptaan Sanghyang Widhi Wasa,Tuhan Yang Maha Esa.
Ciptaan Tuhan dapat digolongkan
dalam tingkatan sesuai eksistensinya atau kemampuannya yaitu:
·
Eka pramana ialah makhluk hidup yang hanya
memiliki satu aspek kemampuan berupa bayu/tenaga/ hidup, seperti
tumbuh-tumbuhan.
·
Dwi pramana ialah makhluk hidup yang memiliki
dua aspek kemampuan berupa bayu dan sabda/bicara, seperti hewan/binatang.
·
Tri pramana ialah makhluk hidup yang memiliki
tiga aspek kemampuan berupa bayu, sabda dan ide/pikiran, seperti manusia.
Cinta menurut agama Budha
Dalam Nikaya Pali, yaitu Dhammapada
ada satu bab yang diberi judul Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula
dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta yaitu
khotbah tentang orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan
beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso),
ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih
sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara
dua insan berbeda jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.
Kasih Sayang
Kasih sayang adalah perasaan cinta
untuk saling menghormati, mengasihi, menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan.
Kasih sayang adalah faktor penting
dalam suatu kehidupan. Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar
pada kasih sayang, maka seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang
sesungguhnya, cinta terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus
didasari oleh kasih sayang atau belas kasih.
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar
mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan pada dasarnya
merupakan kasih yang telah mendalam. Kemesraan adalah hubungan akrab antara
pria dan wanita atau suami dan istri. Kemesraan merupakan bagian hidup manusia.
Yose Ortega Y Gasset dalam novelnya
‘On Love’ mengatakan, “di kedalaman sanubarinya seorang pencinta merasa dirinya
bersatu tanpa syarat dengan objek cintanya. Persatuan bersifat kebersamaan yang
mendasar dan melibatkan seluruh eksistensinya”.
Selanjutnya Yose mengatakan, bahwa
si pecinta tidaklah akan kehilangan pribadinya dalam aliran energy cinta
tersebut. Malahan pribadinya akan diperkaya dan dibebaskan. Cinta yang demikian
merupakan pintu bagi seseorang untuk mengenal dirinya sendiri.
Cinta yang berlanjut menimbulkan
pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan merupakan perwujudan dari cinta.
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreatifitas manusia. Dengan kemesraan
seseorang dapat menciptakan bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakat.
Dapat dituangkan dalam berbagai macam seni misalnya seni tari, seni musik, dsb.
Dalam seni tari berbagai daerah
mengenal bentuk tari kemesraan seperti tari Karonsih dan Gatotkaca Gandrung
dari Jawa Tengah, tari Merak dari Jawa Barat. Biasanya seni tari disajikan
dalam upacara pernikahan.
Pemujaan
Pemujaan adalah perwujudan cinta
manusia terhadap Tuhan. Kecintaan manusia terhadap Tuhan tidak dapat dipisahkan
dari kehidupaan manusia. Hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan adalah inti,
nilai dan makna kehidupaan yang sebenarnya. Penyebab hal tersebut terjadi
karena Tuhan pecipta alam semesta. Seperti dalam surat Al-furqan ayat 59-60
yang menyatakan: “dia yang menciptakan langit dan bumi beserta apa-apanya
diantara keduanya dalam 6 rangkaian masa, kemudian dia bertahta diatas singgah
sananya. Dia maha pengasih, maka tanyakanlah kepadaNya tentang soal-soal apa
yang perlu diketahui.” Selanjutnya ayat 60, “bila dikatakan kepada mereka,
sujudlah kepada Tuhan yang Maha Pengasih.”
Kalau manusia cinta kepada Tuhan
karena Tuhan sungguh maha Pengasih dan Maha Penyayang. Kecintaan manusia itu
dimanivestasikan dalam bentuk pemujaan atau sembahyang. Dalam kehidupan manusia
terdapat berbagai cara pemujaan sesuai dengan agama,kepercayaan,kondisi dan
situasi. Sembahyang dirumah, dimasjid, digereja,dipura,dicandi, bahkan ditempat
yang dianggap keramat merupakan perwujudan dari pemujaan kepada Tuhan. Oleh
karena itu, pemujaan ini sebenarnya karena manusia ingin berkomunikasi dengan
Tuhannya. Hal itu berarti manusia mohon ampun atas segala dosanya,mohon
perlindungan,mohon dilimpahkan kebijaksanaan,dsb.
Pemujaan dapat menimbulkan daya
kreatifitas pecintanya dengan cara mencipta. Banyak kita temui Arca-arca yang
menggambarkan dewa-dewa yang dipuja dalam kesenian pahat.
Seni tari pun ada pula yang bersifat
mengagungkan nama Tuhan atau yang dianggap “Tuhan”. Misalnya Tari Sanghyang
Dedari dan Tari Sangyang Jaran di Bali adalah Tarian yang bersifat Keagamaan.
Tarian ini hanya ditarikan pada upacara agama, tidak boleh ditonton oleh para
turis, penontonnya pun terbatas serta ditarikan pada dini hari tidak sembarang
waktu.
Di Jawa pemujaan diungkapkan dalam
bentuk wayang kulit. Dalang wayang kulit dianggap orang lebih daripada orang
awam.
Dalam seni musik, banyak
didendangkan lagu yang bersifat mengagungkan nama Tuhan. Lagu-lagu keagungan
Tuhan bukan hanya terdapat dalam agama Kristen atau Katholik saja, gama
Islam,agama Hindu dan Agama Buddha pun mengenal lagu-lagu keagungan Tuhan.
Bahkan lagu modern pun ada lagu yang mengagungkan nama Tuhan.
Belas Kasihan
Belas kasihan adalah emosi manusia
yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat
orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang
bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan
atau musibah.
Belas kasihan juga dilandaskan
dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus
saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami
kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.
Belas kasihan dapat menimbulkan daya
kreatifitas yang berarti orang yang dapat berbuat,berkarya,mencipta,dsb.
Kreatifitas itu bisa dalam bentuk seni yaitu seni suara,seni sastra,dll.
Cinta Kasih Erotis
Dalam cinta kasih persaudaraan
merupakan cinta kasih antar orang yang sama dan sebanding. Sedangkan cinta
kasih ibu merupakan cinta kasih terhadapa orang lemah yang tanpa daya. Walaupun
terdapat perbedaan besar antara keduanya tetapi mempunyai kesamaan bahwa pada
hakekatnya cinta kasih tidak terbatas hanya seorang saja. Berlawanan dengan
2jenis cinta kasih diatas adalah cinta kasih erotis yaitu kehausan akan
penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya.
Cinta kasih erotis seringkali
dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta. Mulai
dari pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba atau sementara saja. Cinta
kasih erotis adalah rasa cinta yang dipenuhi oleh nafsu dan rasa ingin lebih
memiliki lebih.
Daftar Pustaka
Joko Tri Prasetya, Drs. Dkk., Ilmu
Budaya Dasar,PT Rineka Cipta,Jakarta,1991